Tranformasi ilmu Engineer

IMG_20151022_131338Peralatan Penunjang System BAS

Berdasarkan mekanisme sistem dibagi menjadi tiga  bagian yaitu PC Server dan PC Klien sebagai perintah semua program Logic dan Grafik tersimpan, jalur jaringan ke Swicth Hub pakai kabel LAN ke LGR 25 yang didalamnya sudah terprogram (Stay alone) bila Server Down sistem masih operasi sesuai jadwal yang sudah terprogram untuk menjalankan Sistem Otomatisasi buat penerangan danTata udara yang sudah terjadwal dari PC Server.

              I  Analisa Masukan(Input)  dan Keluaran(Output)

  1. PC Server dan PC Klien

PC Server dan PC Klien ini yang di tempatkan pada ruang kendali pusat untuk monitoring keseluruhan sistem AC dan Lampu pada Gedung. Mengendalikan seluruh point – point dan menyimpan informasi untuk dievaluasi.

2.   Perangkat LGR.25

Perangkat LGR 25  terdiri dari 4 unit, 2 Unit  LGR 25 untuk monitoring perangkat sistem  dilokasi yang berbeda yang digunakan untuk Sistem AC dan Lampu penerangan dlokasi koridor seluruh lantai gedung Tower A dan Tower B  dan 2 LGR 25 untuk monitoring masukan Daya dan Tegangan  (Power Meter)  dari PLN dan  Penerangan  diarea parkir LT.1 sampai LT.9 dan area B1 dan B2 dan monitoring sirkulasi pembuangan air kotor (Sumpit System ) dan sistem air bersih untuk kebutuan pemakain air bersih di seluruh lantai gedung.

3.   DDC (Digital Direct Control)

Perangkat ini merupakan perangkat masukan yang menerima respon langsung dari operator (Pemakai) dan berasal dari lokal site (tempat). Masukan ini dapat berfungsi untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan sistem . Perangkat ini merupakan masukan yang menerima respon langsung dari user (Pemakai) atau User yang diberikan izin untuk log in (masuk) dan berasal dari remote site  (Jarak Jauh). Masukan ini dapat berfungsi untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan sistem atau perangkat lokal yang diatur oleh sistem dan juga melakuman perubahan – perubahan yang diperlukan pada sistem (misalnya perubahan nilai setpoint).

Perangkat ini merupakan perangkat keluaran (Output) yang menerima respon langsung dari controller dan terdapat di lokal site  (tempat). Perangkat keluaran ini dapat berupa mesin Chiller. AHU, Motor Listrik. Dan perangkat – perangkat yang membutuhkan catu daya sebagai penggerak.

Perangkat ini merupakan keluaran (Output)  yang menerima respon langsung dari controller dan terdapat dilokal Site. Perangkat keluaran ini berfungsi sebagai indikasi yang menunjukan kondisi operasi terakhir (real time) dari suatu perangkat lokal.

Peralatan kontrol yang digunakan adalah satu set perangkat BAS dari Produsen Jonhson Control  Antara lain terdiri dari : Jonhson Control Automatic Logic LGR 25 Controller, Modul – Modul I/O DDC.

Sistem BAS(Building Automatic System)

System Elevator / Lift

SYSTEM ELEVATOR / LIFT GEDUNG.

Jenis, macam dan fungi Lift :

1. Lift Penumpang

Berfungsi untuk mengangkut penumpang dan mempunyai bukaan pintu center opening (co).

2. Lift Observation

Adalah sama dengan lift penumpang namun pada sisi belakangnya terbuat dari kaca dan ruang luncurnya juga di design dari kaca yang berfungsi untuk menampilkan keindahan design arsitektur dan memberikan kenyamanan penumpang kereta karena dapat melihat tata letak ruang dalam bangunan.

3. Lift Barang atau biasa disebut Lift Service

Berfungsi untuk mengangkut barang dalam jumlah dan berat yang tertentu dan mempunyai bukaan pintu side opening (so), dalam keadaan darurat atau kebakaran, lift barang harus dapat difungsikan sebagai lift kebakaran.

4. Lift pasien biasa disebut Lift Bed

Mempunyai bukaan pintu side opening (so) pada 2 (dua) sisi yaitu muka dan belakang (through door) berfungsi untuk mengangkut patient stretcher (brandkar) sehingga diperlukan ukuran ruang kereta sebesar l =1.500 mm d = 2.300 mm.

5. Lift Automobile

Berfungsi untuk mengangkut kendaraan (mobil) sehingga memerlukan ukuran ruang kereta sampai l =2.750 mm d =6.300 mm tergantung peruntukan jenis mobil yang akan diangkut. Lift ini berkecepatan rendah yaitu 20, 30, 45 mpm dan mempunyai sistem bukaan pintu atas – bawah dengan 2 (dua) atau 3 (tiga) panel pintu.

6. Lift fire.

Dalam keadaan darurat/kebakaran, minimal satu diantara jajaran lift harus dapat dipergunakan untuk evakuasi ataupun transportasi bagi fire brigade. Lift yang berfungsi juga sebagai lift fire adalah lift service atau disebut juga lift barang. Karena kebutuhannya maka dinding ruang luncur, kamar mesin lift, pintu lift dan saluran kabel power harus tahan api selama minimal 1 jam, sedangkan pada lobby lantai dasar didekat lift fire harus dipasang fire man switch untuk keperluan operasional petugas fire brigade.

 

Penggunaan lift pada bangunan bertingkat dibagi menjadi :

  • Bangunan rendah sampai 6 lantai,

Mengunakan kereta kapasitas 300 kg ~ 1.000 kg dengan kecepatan 60 mpm atau 75 mpm.

  • Bangunan menengah rendah 6 ~ 20 lantai,

Mengunakan kereta kapasitas 1.000 kg ~ 1.150 kg dengan kecepatan 90 mpm atau 105 mpm.

  • Bangunan menengah tinggi 20 ~ 30 lantai,

Mengunakan kereta kapasitas 1.150 kg ~ 1.350 kg dengan kecepatan 120 mpm atau 150 mpm.

  • Bangunan tinggi diatas 20 lantai,

Mengunakan kereta kapasitas 1.350 kg ~ 1.600 kg dengan kecepatan 150 mpm ~ 300 mpm.

Dasar pemilihan passenger elevator meliputi :

1. Penentuan jumlah populasi orang dalam gedung berdasar pada peruntukan gedung yang bersangkutan yaitu

No. Jenis gedung Per luas bersih

(nett area) — ————————————————————————————–

1. Perkantoran 10 m²/orang, untuk lt. 1 ~ 20

12 m²/orang, untuk lt. 21 ~ 30

14 m²/orang, untuk lt. 31 ~ 40

2. Hotel

* unit kamar @ 2 orang

* function rooms 10 m²/orang

3. Rumah Sakit

* kamar pasien 3 ~ 4 bed / kamar

* ruang praktek 3 orang / ruang

* ruang tunggu 10 m²/orang

4. Apartment

* 1 bed room (1 br) @ 2 orang

* 2 bed room (2 br) @ 3 orang

* 3 bed room (3 br) @ 4 orang

* penthouse (ph) @ 6 orang

2. Average Arrival Interval (AAI dalam detik)

Waktu tunggu rata – rata yang diperlukan dalam satuan detik.

Standard AAI yang berlaku umum,

* gedung kantor mewah 25 ~ 35 detik

* gedung kantor komersial 25 ~ 35 detik

* gedung kantor instansi 30 ~ 40 detik

* hotel berbintang 40 ~ 60 detik

* hotel resort 60 ~ 90 detik

* rumah sakit 40 ~ 60 detik

* apartement kelas mewah 50 ~ 70 detik

* apartment kelas menengah 60 ~ 80 detik

* apartment kelas biasa 80 ~ 120 detik

* gedung sekolah / kuliah 40 ~ 90 detik

3. Handling Capacity (HC dalam %)

Batas kemampuan maksimum kereta dalam mengangkut sejumlah orang tiap 5 menit pertama saat jam-jam padat (rush hour) yang dihitung dalam %.

Standard HC (%) dalam 5 menit yang berlaku umum,

* gedung kantor mewah 10 ~ 12 %

* gedung kantor komersial 11 ~ 13 %

* gedung kantor instansi 14 ~ 17 %

* hotel berbintang 8 ~ 10 %

* hotel resort 6 ~ 8 %

* rumah sakit 10 %

* apartement kelas mewah 5 ~ 7 %

* apartment kelas menengah 6 ~ 8 %

* apartment kelas biasa 10 ~ 11 %

* gedung sekolah / kuliah 2,5 ~ 25 %

MSAN Teknologi komunikasi

MSAN (Multi Services Access Node) merupakan perangkat access network yang melayani multi services, seperti ADSL, SHDSL, E1, POTS, Ethernet. Topologi MSAN sendiri merupakan biasanya stacking (bertingkat) atau master slave architecture yang berarti node slave digunakan sebagai perpanjangan tangan dari master. Jika node master tidak cukup maka akan digunakan slave untuk menambah kapasitas master. Chassis dan module biasanya sama antara master dan slave. Untuk melakukan stacking, uplink card yang diutilisasi sebagai module stack. Services yang ditawarkan MSAN bersifat modular dan menempel pada chassis MSAN. Misal satu card ADSL (atau IP-ADSL) memiliki 48 port sehingga ada 48 pelanggan ADSL yang bisa berlangganan dengan kecepatan sampai 24 Mbps downstream dan upstream 3.5 Mbps. Dari tipe keluarga FTTx, MSAN sendiri lebih tepat dinamakan FTTC (Fiber to the Curb) karena services akan didistribusikan ke pelanggan dari node cabinet yang berada di pinggir jalan ke residential user via copper. Jadi Fiber diterminasi di node MSAN.

Definisi Multi Service Access Node (MSAN)
Multi Service Access Node adalah suatu platform jaringan akses yang menyediakan layanan umum untuk memberikan layanan broadband dan narrowband dalam jaringan PSTN dan NGN. Multi Service Access Node memiliki tiga fungsi penting yaitu :
1. Sebagai sistem akses broadband
2. Sebagai akses gateway dalam NGN (Next Generation Network)
3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN
Namun secara umum, Multi Service Access Node adalah layanan multiservice yang sejalan dengan NGN yang menyediakan fungsi broadband akses multiplexer sebagai IP DSLAM yang berdasarkan pada teknologi IP, ATM atau TDM melalui jaringan kabel tembaga atau fiber optik. Target platform aksesnya adalah MSAN dengan kemampuan triple play dan 100% broadband deliver. Multi Service Access Node (MSAN) di implementasikan untuk menyediakan suatu solusi layanan berbasis jaringan lokal akses fiber atau tembaga dengan cost-effective pada suatu layer jaringan yang konvergen dimana layanan PSTN, NGN dan jaringan broadband berada pada daerah yang sama.
Gambaran Umum Multi Service Access Node (MSAN)
Perangkat ini menghubungkan pelanggan telepon ke core network sehingga pelanggan dimungkinkan untuk memperoleh telepon biasa, ISDN atau fasilitas broadband seperti DSL dengan hanya menggunakan single platform. MSAN merupakan gabungan dari beberapa teknologi yaitu : – telepon TDM yang di dalamnya terdapat ISDN, STM -1.
– Next Generation – DLC
– PON (Passive Optical Network)
– Fiber To The x (FTTx)
Dengan demikian MSAN dapat melayani triple play. Berikut konfigurasi MSAN secara umum menurut versi ZTE.

Continue reading “MSAN Teknologi komunikasi”

Setting multi modem

Setting Modem Allied Telesyn

Langkah 1:
Klik Start =>>>>>>>>>>> Control Panel
Langkah 2 :
Double klik Network Connection icon
Langkah 3 :
double klik pada Local Area Connection icon kemudian klik Properties
Langkah 4:
pilih Internet Protocol (TCP/IP) dan klik Properties
Langkah 5 :
pilih Obtain an IP address automatically and Obtain DNS server address automatically, kemudian klik OK
Langkah 6 :
masukkan alamat web Port ADSL 2/2 Router’s default IP address :192.168.1.1 pada kotak Address, kemudian tekan enter

 

Langkah 7 :
masukkan Username :manager dan Password : friend, kemudian klik Log In

Langkah 8 :
setelah Log In, anda akan masuk pada ALLIED TELESYN AT-AR236E-S Home

 

Langkah 9 :
Klik Advanced > WAN > ADSL modulation

Langkah 10 :
pada layar akan muncul tampilan berikut:

Pada Modem Setup, pilih settingan ADSL-G.dmt, klik Apply

Klik Advanced > WAN > New Connection

Langkah 11 :
pada layar akan muncul tampilan berikut:

Kolom Name diisi, misal : antik
.Kolom Type>>>>>> pilih settingan PPPoE 
.Kolom username diisi nomer speedy diikuti @telkom.net, misalnya172102216459@telkom.net VPI : 8, VCI : 81
.Kolom password diisi sesuai dengan password yang diperoleh
.Klik Apply
.Klik Save Setting

Modem ALLIED TELESYN sudah connect dan siap melakukan browsing >>>>

adsl Modem Repotec

 

Type PPPOE
a. open Internet
Explorer ketik : http://192.168.1.1
b. Username : admin & Password : epicrouter
c. Click : OK
class=”MsoNormal”>Click WAN
a. Pic Adapter : Pvc0
b. Click Submit
c.Virtual Circuit = Enabled
d. Bridge & IGMP = Disabled
e.
Each region was different from another region and for Bandung vpi :8 , vci : 81
f.Service Category = UBR without PCR
g.Protocol-Conection type = PPPoE
h.Encapsulation = LLC-Snap-Bridging
i. Put Username & Password from your provider
j. and Than click Submit.
k. click Save Configuration
wait till Saving configuration done
l. put DNS : 202.134.0.155 & 202.134.2.5

Adsl Modem D-Link

 

D-Link
DSL-302T
Default IP: 192.168.1.1
Default username : admin
Default password : admin
Setting Bridge
1. Click Setup
2. Click Connection
3. Bridge Connection Setup. Name: Speedy; Type: Bridge; Encapsulation: LLC; VPI=8; VCI=81, Apply
4. Click Tools
5. Click System Commands, Save All, Restart

Setting PPPoE/Router
1. Click Setup
2. Click Connection
3. Bridge Connection Setup. Name: Speedy; Type: PPPoE; Username: (nmrspeedy@telkom.net); Password: (password from provider); VPI=8; VCI=81, Apply
4. Click Tools
5. Click System Commands. Save All, Restart

Adsl Modem Linksys

 

Linksys
AM300

Default IP: 192.168.1.1
Default username : admin
Default password : admin
Setting Bridge
1. Click Setup
2. Click Basic Setup
3. ADSL Settings, Encapsulation: RFC 1483 Bridged, Autodetect: Disable, VPI: 8, VCI: 81, Multiplexing: LLC, DSL Modulation: Auto
4. Click Save Settings
Setting PPPoE/Router
1. Click Setup
2. Click Basic Setup
3. ADSL Settings, Encapsulation: RFC 2516 PPPoE, Autodetect: Disable, VPI: 8, VCI: 81, Multiplexing: LLC, DSL Modulation: Auto
4. PPPoE Settings: Username: (nmrspeedy@telkom.net), Password: (password From provider), Keep Alive
5. Click Save Setting

Modem Prolink

a. Login To -> http :// 10.0.0.2
User Name : admin
Password : password
Click OK
b.Chose Configurasi WAN :
c.Select Adapter : Pilih PVC-3 (Indonesia)
d.Edit Field :
Bridge = Enable
Encapsulation = 1483 Bridge IP LLC
ATM VPI = 8
ATM VCI = 81

d.Static IP Setting : >just blank <
IP Address = just empty
Subnet Mask = just empty
Gateway = just empty
User Name = username@telkom.com ( optional )
Password = xxxxxxxx ( optional )
If you choose to put username & password there just double clik explorer ,

If you not choose to put username & password there you have to create new connection at Network Connection 
6.Create New Connection (Bridge) See here
..>>
e.Than Next :

Click Submit

Click Save Configuration

Next : Save Reboot ….

 

TP-Link
Default IP: 192.168.1.1
Default username : admin
Default password : admin
Setting Bridge
1. click Advanced Setup
2. click WAN
3. Find VPI/VCI: 8/81, click Edit
4. ATM PVC Configuration, VPI=8; VCI=81, Service Category: UBR Without PCR, Next
5. Connection Type Bridging, Encapsulation Mode LLC/SNAP-BRIDGING, Next
6. Cheklist Enable Bridge Service, Service Name: Speedy, Next
7. WAN Setup – Summary, Save
8. Save/Reboot

Setting PPPoE

1. click Advanced Setup2. click WAN
3. find VPI/VCI: 8/81, click Edit
4. ATM PVC Configuration, VPI=8; VCI=81, Service Category: UBR Without PCR, Next
5. Connection Type PPP over Ethernet (PPPoE), Encapsulation Mode LLC/SNAP-BRIDGING, Next
6. Put your PPP Username: (nmrspeedy@telkom.net); PPP Password: (password from provider); PPPoE Service Name: Speedy, Next
7. Cheklist Enable WAN Service, Service Name: Speedy, Next
8. WAN Setup – Summary, Save
9. Save/Reboot

ZyXEL
P-660R
Default IP: 192.168.1.1
Default username : admin
Default password : 1234

Setting Bridge

1. choose Network
2. choose WAN
3. Mode: Bridge, Encapsulation: RFC 1483, Multiplexing: LLC, VPI: 8, VCI: 81, Apply
4. choose Maintenance
5. choose Tools
6. Restart
Setting PPPoE
1. choose Network
2. choose WAN
3. Mode: Routing, Encapsulation: PPPoE, Username: (nmrspeedy@telkom.net), Password: (password speedy), Service Name: Speedy, Multiplexing: LLC, VPI: 8, VCI: 81, IP Address: Obtain an IP Address Automatically, Connection: Nailed-Up Connnection, Apply
4. click Maintenance
5. click Tools
6. Restart

 

Langkah 1:
klik Start => Control Panel
Langkah 2 :
Double klik Network Connection Icon
Langkah 3 :
double klik pada Local Area Connection kemudian pilih General dan klik Properties
Langkah 4 :
pilih Internet Protocol (TCP/IP) dan klik Properties
Langkah 5 :
Pilih Obtain an IP address automatically and Obtain DNS server address automatically, kemudian klik OK
Langka 6 :
Masukkan alamat web Port ADSL 2/2 Router’s default IP address : ”192.168.1.1” pada kotak Address, kemudian tekan enter.

\

Langka 7 :
Masukkan Username : admin dan Password admin, kemudian klik OK
Langka 8 :
Setelah Log In, anda akan masuk pada SANEX’s Home
Klik Advanced Setup => Klik Edit
Kolom VPI diisi 8
Kolom VCI diisi 81, kemudian klik Next
Pilih settingan PPP over Ethernet (PPPoE) pada Connection Type => klik Next
Kolom username diisi nomer speedy diikuty @telkom.net, misalnya 111212223244@telkom.net
Kolom Password diisi sesuai dengan password yang diperoleh => Next lalu Klik Next lagi

Lalu Klik Save

Klik Save/Reboot

Untuk memastikan apakah modem sudah connect atau belum, klik Device Info
Ada tulisan This information reflects the current status of your DSL connection.
modem SANEX telah berhasil di install
Langkah 9:
modem SANEX sudah connect dan siap melakukan browsing dengan memasukkan alamat web pada kolom Address, misalnya http://www.google.com, http://www.friendster.com, http://www.jobkerja.blogspot.com

 

Aztech
Default IP: 192.168.1.1
Default username : admin
Default password : admin
Setting Bridge
1. Click Advanced
2. Click WAN
3. Click New Connection
4. Connection Name: Speedy, Type: Bridge, VPI: 8, VCI: 81, and Submit.
5. Save Settings
6. Restart Router
Setting PPPoE/Router
1. Click Advanced
2. Click WAN
3. Click New Connection
4. Connection Name: Speedy, Type: PPPoE, Sharing: Enable, Encapsulation: LLC, Username: (nmrspeedy@telkom.net), Password: (password from provider), VPI: 8, VCI: 81, and Submit.
5. Save Settings
6. Restart Router

1.Login To : http ://192.168.1.254
2.User name = admin
Password = password
Click -> OK
3.Click : Quick Start
4.Edit Connection :
Encapsulation = PPPoE LLC
Bridge = Enabled
Setting VPI = 8 dan VCI = 81 , and Than
Static IP Setting
IP Address = 0.0.0.0
subnet mask = 0.0.0.0
Gateway = 0.0.0.0
5.Click : – Submit
– SAVE CONFIG
6.Click : Submit
7.Wait Till process Configuration done !
8.Configuration Done !

Now try to Browse..!

Semoga bermanfaat bagi yang membaca dan menggali ilmu.