Web Cotrol Logic Internal

 

CARA PENGOPERASIAN
 Nyalakan komputer dengan menekan “Push Button” pada CPU.
 Double klik pada WebCTRL Server Icon. ,atau lihat gambar 2.
 Kemudian WebCTRL Server tersebut akan berada di dalam Tray Windows.
Note: WebCTRL Server tidak boleh Shutdown/Hilang pada saat server BAS aktifManual Book Operational System BAS

 Selanjutnya tunggu hingga tampilan Webserver Muncul
 Double Klik Internet Explorer Icon 
 Selanjutnya akan muncul tampilan login WebCTRL

 Isi bagian Name dan Password sesuai yg diberikan oleh Administrator.
 Klik button untuk masuk ke dalam program
 Selanjutnya akan muncul tampilan awal

di sebelah kiri tampilan Layar Utama terdapat beberapa menu, klik Main Menu untuk masuk ke dalam Main Menu.
 Selanjutnya akan muncul tampilan Main Menu
Note : Bagian kiri bawah dari tampilan harus berada dalam posisi
Posisi untuk tampilan WebCTRL pada menu di atas tampilan harus

berada dalam posisi

 Pada gambar 6, tampilan Menu Utama, terdapat delapan Sub Menu, yaitu:
– FCU – TOWER A
– ELECTRICAL – TOWER A
– LIGHTING CARPARK
 Klik pada salah satu button untuk memonitor equipment yang dikehendaki. Dalam hal
ini dicontohkan pada Sub Menu FCU
 Setelah button di klik, maka akan muncul tampilan Menu AC & WCP tampilan Menu FCU, terdapat button-button yang dapat mengaksestampilan untuk memonitor FCU pada setiap lantai yang ada.
Pilih salah satu button untuk memonitor FCU dari lantai yang dikehendaki. Dalam halini dicontohkan FCU Basement 2.
Klik button
 Selanjutnya akan muncul tampilan “FCU Basement 2”

 Tampilan “FCU Basement 2” menunjukkan sejumlah FCU yang terdapat pada Basement 2.
Jika indikator menunjukkan maka AC/WCP dalam kondisi “On”.
Jika indikator menunjukkan maka AC/WCP dalam kondisi “Off Normal”.
Jika indikator menunjukkan maka AC/WCP dalam kondisi “Trip Alarm”.

dapat diketahui bahwa yang dapat dimonitoring adalah Status FAN dari lantai-lantai yang ada.
 Status dapat dilihat dari indikator yang terdapat pada layar.
Jika kipas pada berputar, maka FAN dalam kondisi “Running”, tetapi jika kipas
tidak berberputar, maka FAN dalam kondisi “Off Normal”.
Jika indikator menunjukkan , maka FAN dalam kondisi “Trip Alarm”. dapat diketahui bahwa yang dapat dimonitoring adalah Status Pompa, Status Tanki High Alarm & Low Alarm.
 Status dapat dilihat dari indikator yang terdapat pada layar.
 Untuk Pompa >>
Jika indikator menunjukkan maka Pompa dalam kondisi “Running”.
Jika indikator menunjukkan maka Pompa dalam kondisi “Off Normal”.
 Untuk Tanki >>
Jika terlihat seperti maka Tanki dalam kondisi “Normal”.
Jika terlihat seperti maka Tanki dalam kondisi “High Alarm”.
Jika terlihat seperti maka Tanki dalam kondisi “Low Alarm”

Dapat diketahui bahwa yang dapat dimonitoring adalah Status Tanki
Solar High Alarm & Low Alarm, Status Chiller, Status CHWP, Status CWP serta
Status Colling Tower.
 Status dapat dilihat dari indikator yang terdapat pada layar.
 Untuk Tanki Solar >>
Jika indikator menunjukkan maka Tanki Solar dalam kondisi “High Alarm”.
Jika indikator menunjukkan maka Tanki Solar dalam kondisi “Low Alarm”.
Jika indikator menunjukkan dan maka Tanki Solar dalam kondisi “Normal”.

Dapat diketahui bahwa yang dapat dimonitoring adalah Status Pompa serta MCPFA General Alarm.
 Status dapat dilihat dari indikator yang terdapat pada layar.
Jika indikator menunjukkan maka equipment dalam kondisi “On”.
Jika indikator menunjukkan maka equipment dalam kondisi “Off Normal”.
Jika indikator menunjukkan maka equipment dalam kondisi “Trip Alarm”.

Dapat diketahui bahwa yang dapat dimonitoring adalah Status Lighting dari setiap lantai yang ada.
 Status dapat dilihat dari indikator yang terdapat pada layar.
Jika indikator menunjukkan maka Lighting dalam kondisi “On By Schedule”.
Jika indikator menunjukkan maka Lighting dalam kondisi “Off By Schedulel”.

Dapat diketahui bahwa yang dapat dimonitoring adalah Status AHU pada setiap lantai.
 Status dapat dilihat dari indikator yang terdapat pada layar.
Jika indikator menunjukkan maka equipment dalam kondisi “Running”.
Jika indikator menunjukkan maka equipment dalam kondisi “Off Normal”.

Equipment yang dapat dikendalikan B.A.S (Building Automation System) melalui WebCTRL.
 Klik untuk mengoperasionalkan equipment yg bersangkutan melalui B.A.S
 Klik OFF untuk menonaktifkan equipment.
Jika pada posisi AUTO  maka equipment beroperasi secara AUTO/SCHEDULE sesuai
dengan setting schedule yang telah di atur terlebih dahulu.
Note:
Setiap melakukan perintah ON/OFF, akhiri dengan meng-klik untuk
meneruskan perintah tersebut, atau untuk membatalkan perintah.

SCHEDULE
Tampilan Time Schedule
CARA PENGOPERASIAN
  ini merupakan langkah awal menuju settingan“Schedule” dengan cara      meng-klik  gambar tersebut
 Pastikan equipment yang akan dioperasikan sebelumnya pada posisi
 Klik untuk meneruskan perintah tersebut, atau untuk membatalkan perintah.

Gambar 18. Tampilan Equipment yang telah dibuat schedule selama 1 minggu
Periode Senin-Minggu (7:00 AM s/d 6:00 PM)


 Setelah muncul Tampilan Schedule Awal seperti Gambar 20 di bawah ini, maka
teruskan langkahnya sebagai berikut;
 Klik Configure pada sisi kanan atas, maka akan Tampil Gambar
21 dan untuk membuat “Time Schedule” klik , maka akan tampil Gambar 22.

 Pilih yang sesuai dalam hal ini “Normal”
 Pilih type yang di kehendaki dalam hal ini “Weekly”
 Beri tanda check hari yang sesuai pada kotak-kotak, seperti gambar dibawah ini

 Kemudian isi dan untuk mendefinisikan waktu
schedule, yang mana sebelumnya cursor mouse di arahkan ke parameter schedule
dan meng-klik area tersebut seperti yg tampak pada gambar di bawah ini;

 Kemudian klik untuk meneruskan perintah tersebut, atau untuk
membatalkan perintah, seperti pada Gambar 24.

CARA LOGOUT
 Pada Main Menu WebCRTL seperti diatas, pada bagian kanan terdapat button
kemudian klik button tersebut dan pilih menu logout, setelah klik logout

Semoga bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan tentang perkembangan Teknologi

OPERASIONAL GENERATOR SET (GENSET)

Generator yang menggunakan mesin diesel sebagai pengerak, Untuk membangkitkan listrik
Bagian Utama Dari Genset
– Generator.
– Mesin diesel / Prime Mover.
Pengertian Generator
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui proses induksi elektromagnetik.
 1. Generator DC / Arus listrik searah
2. Generator AC / Arus bolak-balik ( Alternator )
1. Generator DC
 Menghasilkan arus listrik searah
 Prinsip kerjanya adalah berdasarkan hukum Faraday dimana konduktor memotong medan magnit dan emf (electromotive force ) atau induksi akan timbul beda tegangan dan adanya komutator yang dipasang pada sumbu generator maka pada terminal generator akan terjadi tegangan searah.
Dinamo sepeda menggunakan roda untuk memutar magnet. Ggl induksi yang timbul pada dinamo digunakan untuk menyalakan lampu.
2. Generator AC
•Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-balik.
•Generator  Arus Bolak-balik sering disebut juga seabagai Alternator.
•Generator arus bolak-balik dibagi menjadi dua jenis :
    a. Generator arus bolak-balik 1 fasa
    b. Generator arus bolak-balik 3 fasa
Konstruksi generator AC
    – Stator, yakni bagian diam yang mengeluarkan tegangan bolak balik.
    – Rotor, yakni bagian bergerak yang menghasilkan medan magnit yang menginduksikan ke stator.
Konstruksi generator
Rangka stator
Terbuat dari besi tuang, rangka stator merupakan rumah dari bagian-bagian generator yang lain.
Stator
Stator memiliki alur-alur sebagai tempat meletakkan lilitan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai tempat GGL induksi.
Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar, pada bagian ini terdapat kutub-kutub magnet
dengan lilitannya yang dialiri arus searah, melewati cincin geser dan sikat-sikat.
Cincin geser
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang yang dipasang pada poros
dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan poros dan rotor.
Generator penguat
Generator penguat merupakan generator arus searah yang dipakai sebagai sumber
Cara Kerja Generator
•Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik.
Percobaan Faraday (1831)
Pada saat magnet digerakkan ( keluar- masuk )dalam kumparan jarum pada galvanometer menyimpang.
Penyimpangan jarum galvanometer menunjukkan bahwa di dalam kumparan mengalir arus listrik. Arus listrik seperti ini disebut arus induksi.
Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial. Beda potensial ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi)
Penyebab Timbulnya GGL Induksi
Timbulnya ggl induksi pada ujung-ujung kumparan disebabkan karena adanya perubahan garis gaya magnetik yang memotong kumparan.
Faktor-faktor yang menentukan besar ggl
1)Banyak lilitan kumparan.
2)Kecepatan keluar masuk magnet dari dan ke dalam kumparan.
3)Kuat magnet yang digunakan.
Tegangan dan Arus bolak-balik
Induksi elektromagnetik menghasilkan arus listrik dalam dua arah yang saling bergantian. Arus ini disebut arus bolak-balik
Prinsip kerja generator arus bolak-balik 3 fasa
pada dasarnya sama dengan generator arus bolak-balik satu fasa, akan tetapi pada generator tiga fasa memiliki tiga lilitan yang sama dan tiga tegangan outputnya berbeda fasa pada masing-masing fasa 120 *

Besar tegangan generator bergantung pada :
1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f )
Jumlah Katub
– Jumlah kutub generator arus bolak-balik tergantung dari kecepatan rotor dan frekuensi dari ggl yang dibangkitkan
– Hubungan tersebut dapat ditentukan dengan persamaan    f=pn/120
f = frekwensi tegangan (hz)
p= jumlah kutub pada rotor
n= kecepatan rotor (rpm)
Sistem Penguat (Exciter)
– Saat generator dihubungkan dengan beban akan menyebabkan tegangan keluaran generator akan turun, karena medan magnet yang dihasilkan dari arus penguat relatif konstan.
– Agar tegangan generator konstan, maka harus ada peningkatan arus penguatan sebanding dengan kenaikan beban.
Sistem Penguat (Exciter)
Garis lengkung 1 :
Karakteristik tegangan keluar tanpa beban yang
diperoleh dari medan magnet minimum.
Garis lengkung 2 :
Karakteristik tegangan dengan penambahan arus
penguatan maksimum.
Garis lengkung 3 :
Karakteristik yang bervariasi dengan mengatur arus
penguatan sesuai kebutuhan beban..
AVR (Automatic Voltage Regulator)
– Berfungsi untuk menjaga agar tegangan generator tetap konstan dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada perubahan beban yang selalu berubah-ubah dikarenakan beban sangat mempengaruhi tegangan output generator. Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter
– Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan generator maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada exciter.
– Apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan tegangan output Generator akan dapat distabilkan.
– AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan penguat minimum ataupun maximum yang bekerja secara otomatis.
Gangguan Dalam Generator
a. Hubung singkat antara fasa
Untuk melindungi generator dari gangguan ini dipakai relay difrensial yang segera men-trip PMT generator. Hal ini diperlukan untuk menghentikan sama sekali  GGL yang dibangkitkan dalam stator generator, sehingga hubung singkat antar fasa dapat segera berhenti.
b. Hubung singkat fasa ke tanah
Gangguan ini tidak dapat dideteksi oleh relay difrensial bila titik netral generator tidak ditanahkan. Maka dipakai relay hubung tanah untuk melindungi generator terhadap gangguan hubung tanah.
c. Suhu tinggi
Kenaikan suhu pada generator disebabkan karena pembebanan
lebih yang terlalu lama,  ventilasi yang kurang sempurna atau karena banyak kotoran yang menempel pada isolasi lilitan stator sehingga menghambat pelepasan panas lilitan stator. Aliran minyak pelumas yang kurang baik juga bisa menyebabkan suhu yang tinggi. Untuk melindungi  generator terhadap masalah suhu yang tinggi, dipakai relay suhu yang pada tahap pertama membunyikan alarm dan pada tahap berikutnya men-trip PMT generator.
d. Penguatan hilang
Pada gangguan ini  generator mengalami kondisi “out of step”  atau lepas dari sinkronisasinya dengan sistem dan dapat menimbulkan gangguan dalam sistem khususnya. untuk mencegah terjadinya situasi out of step tersebut dengan jalan men-trip PMT generator.
e. Hubung singkat dalam sirkit rotor
Gangguan ini generator akan mengalami Loss of Field relay dan juga sirkit rotor dan rotor generator terjadi kerusakan.Untuk mencegah kerusakan ini dipakai elay arus lebih atau sekering lebur dalam sirkit rotor. Jika salah satu kutub (+ atau -) mengalami hubung tanah, maka hal ini dapat menimbulkan distorsi dalam medan magnit penguat sehingga timbul getaran yang berlebihan. Untuk melindungi gangguan ini, maka generator yang besar dipasang relay pengaman terhadap rotor hubung singkat.

 

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can alway preview any post or edit you before you share it to the world.